Tujuh Golongan yang Dilindungi Allah di Hari Akhir
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِىْ شَرَعَ عَلَيْنَا الْجِهَادُ, وَحَرَّمَ عَلَيْنَا
الْفَسَادَ, وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
شَهَادَةَ أَدْخَرَهَا الْيَوْمَ الْمِيْعَادِ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِىْ بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسّلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدِ وَعَلى آلِه
وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ فِى اَنْحَاءِ الْبِلَادِ. أَمَّا بَعْدُ, فيَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهِ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ ...
Ma’syiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita semua meningkatkan kwalitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan
semakin merasa takut melanggar semua larangan-Nya dan menta’ati serta
mengamalkan berbagai perintah-Nya secara tulus. Karena hanya dengan taqwa-lah yang mampu menghantarkan kita kepada kesuksesan dan kebahagiaan dalam mengarungi bahtera kehidupan dunia dan akhirat.
Bahkan di hari kiamat nanti ada 7 golongan yang diamankan Allah dari
penderitaan. Ketujuh golongan itu mensyaratkan ketaqwaan, itulah yang akan kita
bahas dalam khotbah kali ini.
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا
ظِلُّهُ
Maa’syiral Muslim Rahimakumullah
Pertama, dari ketujuh golongan itu adalah امام
عادل imamun adilun. Pemimpin yang adil.
Pemimpin memiliki pengaruh yang besar. Keputusannya mempengaruhi kehidupan
masyarakat dan negaranya. Kesalahan dalam pengambilan keputusan akan membawa
musibah dan kebenarannya akan membawa rahmah. Keadilan bukanlah perkara yang
susah karena sesungguhnya keadilan selalu hadir di dalam hati yang paling dalam,
hanya saja manusia sering mengabaikannya. Pura-pura tidak mendengarkan bila si
hati kecil berbicara. Keadilan semakin mudah terlaksana apabila ditemani dengan
kesederhanaan.
Kisah sahabat Umar bin Abdul Aziz ketika menerima tamu di rumahnya menjadi
sebuah pelajaran yang berharga. Tidak hanya bagi pemimpin formal tetapi bagi
semua manusia. Suatu malam ketika Umar sedang sibuk bekerja diruangannya,
datanglah teman lama sebagai tamu. Umarpun menyapa dan menanya. “Engkau kesini
mau berbicara urusan apa, soal pribadi atau soal Negara?” Tamu itu menjawab.
“Soal pribadi”. Umarpun beranjak untuk mematikan lampu penerang ruangan. Tamu
itu agak bingung, ia pun bertanya “tuanku mengapa engkau padamkan lampu,
bukankah kita ingin berbincang” Umar menjawab “ sedari tadi aku berkeja
diruangan ini untuk Negara, karena itu aku gunakan lampu sebagai penerangnya,
nah sekarang kita berbincang soal pribadi, maka aku padamkan lampu itu, karena
lampu itu dibelanjakan dengan uang rakyat, sedangkan perbincangan kita kali ini
bersifat pribadi”.
Namun perlu diwaspadai bahwa pemimpin itu banyak godaan dan cobaan.
Terutama rayuan akan gemerlapnya harta dan dunia. Maka dari itu kesuksesan
seseorang menjadi pemimpin yang adil adalah garansi keamanan dari Allah swt di
hari kiamat kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah saw. Yang artinya: Sesungguhnya
orang-orang yang berbuat adil di sisi Allah (balasan) adalah mereka berada di
atas mimbar dari cahaya di sisi kanan Allah yang Maha Al-Rahman dan kedua
tanganNya adalah kanan, yaitu orang-orang yang berlaku adil di dalam menghukumi
dan adil terhadap keluarga mereka serta adil terhadap apa yang menjadi tanggung
jawab mereka".
Namun juga sebaliknya, bila kepemimpinan itu tersia-siakan maka Allah akan
membalasnya. Demikian keterangan yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan
Shahih Muslim dari Ma'qil bin Yasar ra berkata: Aku mendengar Rasulullah saw
bersabda: Tidaklah seorang hamba diberikan oleh Allah untuk mengurusi
perkara rakyat kemudian dia mati dalam keadaan menipu rakyatnya kecuali
Allah akan mengharamkan surga atas dirinya".
Jama’ah Jum’ah yang Berbahagia
Kedua, الشاب نشاء فى عبادة الله Syab
Nasya’a fi ibadatillah, anak muda yang tekun beribadah kepada Allah. pemuda
adalah harapan bangsa, agama dan Negara. Perjuangan bangsa ini dimasa
penjajahan dipenuhi dengan pemuda. Sungguh beban pemuda sangatlah berat. Bukan
itu saja, perlu difahami pula bahwa masa depan Islam di Indonesia juga
tergantung di tangan pemuda. Jika pemuda hari ini tidak memahami Islam dengan
baik dan benar, maka tidak hayal Islam bisa menjadi sekedar nama di Indonesia.
Pemuda menjadi penting karena pemuda adalah penguasa masa depan. Syubbanul
Yaum Rijalul Ghad. Pemuda saat ini adalah tokoh masa
depan. Bahkan Ketergantungan Islam di Indonesia kepada pemuda.
Ketiga , Ma’asyiral Muslimin adalah رجل
معلق قلبه فى المساجد Rajulun qalbuhu muallaqun fil
masajid. Lelaki yang hatinya selalu berhubungan dengan masjid. Masjid sebagai
rumah Allah harus menjadi sumber inspirasi. Inspirasi yang untuk memajukan
ummat baik maju jiwanya, maupun maju ekonominya. Karena kesehatan ekonomi
menjadi pilar dari kesehatan jiwa. Dan kesehatan jiwa sangat berpengaruh pada
kondisi agama. Jadikanlah masjid sebagai tempat mencari persamaan bukan
memperbesar perbedaan. Orang yang selalu memikirkan masjid berarti mereka juga
memikirkan masyarakat masjid, masyarakat muslim yang selalu menjalankan
perintah Allah lima kali setiap hari. Orang yang demikian akan mendapatkan
perlindungan dari Allah swt kelak di hari akhir. Masjid menjadi pelajaran
demokrasi yang berharga. Bahwa siapapun dan apapun pangkatnya seseorang masuk
masjid harus lepas alas kaki. Tidak peduli menteri, jendral ataupun bangsawan.
Siapapun orangnya yang datang diakhir akan mendapatkan tempat di belakang dan
yang dapatng dipermulaan akan mendapatkan shaf awal. Tanpa ada pengecualian.
Masjid dan umat bisa diibartakan bagaikan ikan dan air yang tak terpisahkan.
Umat yang menjauhi masjid seperti Ikan yang menjauhi air, akan segera mati.
Maka siapapun yang berusaha mengairi ikan bearti ia telah memberi kehidupan
pada air itu, dan siapapun yang menghidupkan masjid maka Allah akan
menghidupinya.
إنما يعمر مساجد الله من آمن بالله واليوم الآخر وأقام الصلاة وآتى
الزكاة ولم يخش إلا الله فعسى أولئك أن يكونوا من المهتدين
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, memnunaikan
zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka
merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk. QS. At Taubah 18.
Demikianlah jaminan yang diberikan Allah kepada mereka yang selalu memikirkan
masjid sebagaimana keterangan sebuah hadits Dari Abi Darda' ra dia berkata:
Rasulullah saw bersabda: Mesjid adalah rumah untuk setiap orang yang bertaqwa.
Allah akan memberikan jaminan bagi orang yang menjadikan mesjid sebagai
rumahnya dengan ruh, rahmat dan bisa melewati sirath dengan selamat
menuju ridha Allah yang menyampaikannya ke dalam surga".
Keempat, وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ
اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ Dua orang lelaki yang saling
mencintai karena Allah di mana dia berkumpul dan berpisah kerena Allah. Sebab
ikatan keimanan yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena
Allah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ
فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
وَلا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai
mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang
yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad
dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.
Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan
Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
Kelima, وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ
ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ .
Seorang lelaki yang diajak oleh seorang wanita untuk berbuat mesum dengan
dirinya, dia bukanlah wanita biasa, namun dia adalah wanita yang memiliki
kedudukan dan jabatan yang tinggi, dan Allah memberinya kecantikan yang membuat
dorongan fitnah semakin besar, dan ketertarikan hati semakin kuat, kemudian
lelaki itu berkata “sungguh aku takut kepada Allah”
Begitu juga sebaliknya, jika terjadi pada diri seorang perempuan hal serupa
dan dia berani menolaknya, sungguh Allah mengamankan dia di hari kamat. Dan
terdapat dalam riwayat yang shahih ketika seorang wanita shalihah akan
berangkat ke sebuah tempat yang jauh bersama kafilah, maka seorang lelaki
mengikutinya karena dia menyukai wanita itu, beberapa lama kemudian semua orang
mulai tidur, namun wanita itu masih duduk dan belum tidur, kemudian lelaki itu
mendekat kepadanya dan mengajaknya untuk berbuat keji karena semua orang telah
tidur, maka wanita itu berkata: “apakah engkau yakin semua orang sudah tidur
dan tidak ada yang akan melihat kita?”, maka lelaki itu pun kembali meyakinkan
bahwa semua orang telah tidur,dan berkata kepada wanita itu : “betul semua
orang telah tidur”, maka wanita itu berkata : “apakah Allah tidur dan tidak
melihat kita?”, mendengar ucapan wanita itu maka lelaki itu tertunduk malu dan
berkata : “iya betul Allah melihat kita”, wanita itu berkata lagi : “jika Allah
melihat kita apakah engkau tidak malu kepada Allah, hingga engkau mengikutiku
dari tempat yang jauh untuk berbuat hal itu kepadaku, dan jika engkau meninggal
saat ini apa yang akan engkau jawab dihadapan Allah”, maka lelaki itu menutup
mukanya karena malu dan kemudian pergi, setahun kemudian terdengar kabar bahwa
telah wafat seorang wali Allah dan puluhan ribu orang yang mengantar jenazahnya
ke pemakaman, dan setelah ditanya siapakah wali Allah yang telah wafat
tersebut, ternyata dia adalah lelaki yang telah bertaubat di tangan wanita itu
yang kemudian Allah mengangkat derajatnya hingga ia menjadi wali Allah
subhanahu wata’ala.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Keenam , وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى
لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ. Lelaki
yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi hingga tangan kirinya tidak tahu apa
yang diberikan tangan kanannya. Itulah yang dimaksud dengan ikhlas. Mengerjakan
sesuatu tanpa ada embel-embelnya.
إِن تُبْدُواْ الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِن تُخْفُوهَا
وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاء فَهُوَ خَيْرٌ لُّكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن
سَيِّئَاتِكُمْ وَاللّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خبير
Jika kamu menampakkan sedekah(mu) Maka itu adalah baik sekali. dan jika
kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Megenai keikhlasan Imam Ibnu Rusyd berkata: ما
كان لله يتم ماكان لغير الله ينهدم bahwa
sesuatu yang dilakukan karena Allah maka akan sangat sempurna dan barang siapa
melakukan sesuatu karena yang lain maka akan binasa. Artinya binasa adalah sia-sia
amalnya.
Ketujuh, رجل ذكر الله خاليا ففاضت عينه Rajulun
dzakarallaha khaliyan fa fadhat ainahu. Maknanya adalah lelaki yang hatinya
selalu ingat kepada-Nya dan mengagungkan-Nya. dia selalu menyendiri dalam zikir
kepada Allah, dapat ia merenungkan keagungan dan kebesaran-Nya, sehingga air
matanya berlinang karena rindu kepada Allah. Allah mengapresiasi orang seperti
ini
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ
قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آياتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى
رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama
Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah
iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ
وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ
مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ
وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ
اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ
اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ
اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ
بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ
النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ
سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ
اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى
بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ
وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ
عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ
اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ
عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ
خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى
يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا
اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ
وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ اَكْبَرْ