Shalat
Istisqa' dan doanya
Di abad modern
ini, di zaman yang penuh dengan kezaliman. Khususnya di kota-kota besar kita
sering dihadapkan pada kehidupan yang keras, penuh dengan persaingan yang tak
sehat bahkan kezaliman dan kejahatan juga tak jarang menyambar kehidupan kita.
Bagi yang hidupnya masih merasa aman dari kejahatan dan kezaliman, tentu kita
harus punya senjata yang ampuh sebagai perisai sewaktu-waktu kejahatan dan
kezaliman menyambar kehidupan kita dan keluarga kita.
Berikut ini
adalah salah satu model shalat dan doa yang ampuh untuk menangkal kejahatan dan
kezaliman manusia. Shalat dan doa ini telah ditajrib (dieksperimen) oleh para
ulama, kaum mukminin dan mukminin. Shalat dan doa ini dikutip dari suatu kitab
yang merupakan kumpulan shalat, doa dan zikir yang telah ditajrib, yaitu kita
Mujarrabat Imamiyah.
Shalat dan doa
ini diajarkan oleh Imam Mahdi (‘aj) dalam suatu riwayat hadis yang diriwayatkan
oleh Sayyid yang mulia Ibnu Thawus dari Imam Mahdi (‘aj). Imam Al-Mahdi (‘aj)
berkata:
“Barangsiapa
yang mempunyai hajat kepada Allah swt, maka mandilah pada malam Jum’at sesudah
tengah malam kemudian pergi ke tempat shalat. Lakukan shalat dua rakaat. Rakaat
pertama, membaca surat Fatihah, dan ketika membaca Iyyaka na’budu wa iyyaka
nasta’in (ulang 100 kali, kemudian sempurnakan bacaan Fatihah), kemudian
membaca surat Al-Ikhlash (1 kali). Rakaat kedua: sama dengan rakaat yang
pertama. Setiap ruku’ dan sujud membaca Tasbih (7 kali). Dan sesudah shalat
membaca doa berikut :
اَللَّهُمَّ
اِنْ اَطَعْتُكَ فَالْمَحْمَدَةُ لَكَ، وَاِنْ عَصَيْتُكَ فَالْحُجَّةُ لَكَ،
مِنْكَ الرَّوْحُ وَمِنْكَ الْفَرَجُ. سَبْحَانَ مَنْ اَنْعَمَ وَشَكَرَ،
سَبْحَانَ مَنْ قَدَرَ وَغَفَرَ. اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتُ عَصَيْتُكَ فَاِنِّي
قَدْ اَطَعْتُكَ فِي اَحَبِّ اْلأَشْيَآءِ اِلَيْكَ، وَهُوَ اْلإِيْمَانُ بِكَ،
لَمْ اَتَّخِذْ لَكَ وَلَدًا، وَلَمْ اَدْعُ لَكَ شَرِيْكًا، مَنًّا مِنْكَ بِهِ
عَلَيَّ لاَ مَنًّا عَلَيْكَ. وَقَدْ عَصَيْتُكَ يَااِلَهِي عَلَى غَيْرِ وَجْهِ
الْمُكَابَرَةِ، وَلاَ الْخُرُوْجِ عَنْ عُبُوْدِيَّتِكَ، وَلاَ الْجُحُوْدِ
لِرُبُوبِيَّتِكَ، وَلَكِنْ اَطَعْتُ هَوَايَ وَاَزَلَّنِي الشَّيْطَانُ، فَلَكَ
الْحُجَّةُ عَلَيَّ وَالْبَيَانُ. فَإِنْ تُعَذِّبْنِي فَبِذُنُوبِي
غَيْرَظَالِمٍ، وَإِنْ تَغْفِرْلِي وَتَرْحَمْنِي فَإِنَّكَ جَوَادٌ كَرِيْمٌ، يَا
كَرِيْمُ يَا كَرِيْمُ
...
Allâhumma in
atha`tuka falmahmadatu laka, wa in `ashaytuka falhujjatu laka, minkar rawhu wa
minkal faraju. Subhâna man an`ama wa syakara. Subhâna man qadara wa
ghafara. Allâhumma in kuntu `ashaytuka
fainni qad atha`tuka fi ahabbil asyyâi ilayka wa huwal îmânu bika, lam
attakhidz laka waladan, wa lam ad`u laka syarîkan. Mannan minka bihi `alayya,
lâ mannan minnî bihi `alayka. Wa qad
`ashaytuka yâ Ilahî `ala ghayri wajhil mukabarah, wa lal khurûji `an `an
`ubudiyyatika, walal juhûdi lirubûbiyyatika, walakin atha`tu hawâya, wa azallanîsy
syaythânu, falakal hujjatu `alayya wal bayân. Fain tu`adzdzibnî fabidzunûbî
ghayra zhâlimin. Wa in taghfirlî wa tarhamnî fainna-Ka Jawâdun Karîmun, yâ
Karîm, yâ Karîm …
Ya Allah, jika
aku mentaati-Mu maka segala puji bagi-Mu, jika aku bermaksiat pada-Mu maka
hujjah bagi-Mu. Dari-Mu segala kedamaian, dan dari-Mu segala kebahagiaan. Maha
Suci Pemberi nikmat dan Yang Meridhai, Maha Suci Yang Menentukan takdir dan
Maha Pengampun.
Ya Allah,
ketika aku bermaksiat pada-Mu sebenarnya aku mentaati-Mu karena aku mencintai
sesuatu yang beriman kepada-Mu. Aku tidak mempercayai bahwa Engkau beranak,
tidak menganggap Engkau punya sekutu. Semua karunia yang datang padaku itu
dari-Mu, bukan karena kemampuanku.
Ya Ilahi, aku
telah bermaksiat pada-Mu bukan karena aku sombong, bukan karena aku keluar dari
ubudiyah-Mu, dan bukan karena aku menentang rububiyah-Mu, tetapi karena aku
patuh pada hawa nafsuku dan setan menggelincirkanku, sehingga hujjah dan
ketentuan-Mu berlaku padaku.
Jika Engkau
siksa daku, itu karena dosa-dosaku, bukan Engkau yang zalim. Jika Engkau ampuni
daku dan Kau sayangi daku, maka sesungguhnya Engkau Maha Dermawan dan Maha
Mulia, ya Karim ya Karim ...
(Kalimat ya
Karim diulang-ulang dengan tidak bernafas dan semampu nafas Anda). Kemudian
bacalah doa berikut :
يَاآمِنًا
مِنْ كُلِّ شَيْءٍ، أَسْئَلُكَ بِأَمْنِكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ، وَخَوْفٍ كُلُّ
شَيْءٍ مِنْكَ، وَكُلُّ شَيْءٍ مِنْكَ خَآئِفٌ حَذِرٌ، اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تُعْطِيَنِي آمَانًا لِنَفْسِي وَأَهْلِي وَوَلَدِي
وَسَآئِرِ مَااَنْعَمْتَ بِهِ عَلَيَّ حَتَّى لاَأَخَافَ اَحَدًا، وَلاَ اَحْذَرَ
مِنْ شَيْءٍ اَبَدًا، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ
الْوَكِيْلُ، يَا كَافِيَ اِبْرَاهِيْمَ نَمْرُوْدَ وَيَا كَافِيَ مُوسَى
فِرْعَوْنَ وَيَا كَافِيَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ اْلأَحْزَابَ،
اَسْئَلُكَ اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تَكْفِيَنِي
شَرَّ (فُلاَنِ بْنِ فُلاَنٍ(
Yâ Aminan min
kulli syay-in, as-aluka biamnika min kulli syay-in, wa khawfin kulli syay-in
minka, wa kullu syay-in minka khâifun hadzirun, an tushalliya `ala Muhammadin
wa âli Muhammad wa an tu`thiyanî âmânan linafsî wa ahlî wa waladî wa sâiri mâ
an`amta bihi `alayya hattâ lâ akhâfa ahadan, walâ ahdzira min syay-in abadan,
inna-Ka `ala kulli syay-in Qadîr. Hasbunallâhu wa Ni`mal wakîl. Yâ Kâfiya
Ibrâhîma Namrûda, wa yâ Kâfiya Mûsâ Fir`awna, wa yâ Kâfiya Muhammadin
shallallâhu `alayhi wa âlihi al-ahzâba. As-aluka an tushalliya `ala Muhammadin
wa âli Muhammad wa an takfiyanî syarra (fulan bin fulan).
Wahai Pemberi
keamanan dari segala sesuatu, aku memohon pengamanan-Mu dari segala sesuatu dan
segala yang menakutkan, karena segala yang menakutkan itu takut kepada-Mu.
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan karuniakan padaku
keamanan untuk diriku, keluargaku, anakku, dan seluruh kenikmatan yang telah
dikaruniakan padaku. Sehingga aku tidak takut kepada siapapun, dan tidak
khawatir terhadap sesuatu apa pun selamanya, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa
atas segala sesuatu, cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Allah adalah
sebaik-baik pelindung. Wahai Yang Memberi pertolongan kepada Ibrahim terhadap
Namrud, wahai Yang Memberi pertolongan kepada Musa terhadap Fir’un, wahai Yang
Memberi pertolongan kepada Muhammad terhadap semua lawan pasukannya, aku
memohon kepada-Mu sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan
bantulah aku terhadap keburukan Fulan bin Fulan.
Dengan shalat
dan doa ini, Allah akan segera memberi pertolongan terhadap orang yang
ditakutkan keburukannya, insya Allah.
Kemudian
sujudlah dan mohonlah hajatmu. Rendahkan dirimu di hadapan Allah, sesungguhnya
tidak ada seorangpun mukmin dan mukminah yang melakukan shalat dan doa ini
secara tulus-ikhlas, kecuali dibukakann baginya pintu-pintu langit untuk
diijabah. Permohonannya akan diijabah di saatnya dan malamnya sebagai karunia
Allah untuk kami dan manusia.” (Mujarrabat Imamiyah: 130).
Wassalam,