بِسْمِ اللّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الْحَمْدَ لله الْقَاهِرِ فَوْقَ عِبَادِهِ عِزَّا
وَسُلْطَانًاخَضَعَتْ لِعِزِّهِ وَسُلْطَانِهِ رِقَابُ الْجَبَابِرَةِ
إِذْعَامًا. وَدَلَّتْ عَلَى
وَحْدَانِيَّتِهِ شَوَاهِدُ الْإِعْتِبَارِ عِيَانًا. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى سِرًّا
وَإِعْلاَنًا. وَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إله
إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً أَرْجُوْبِهَا عِنْدَاللَّهِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِأَمْنًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَكْمَلُ النَّاسِ عَقْلاً وَأَرْجَحُهُمْ مِيْزَانًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمدٍ. أَلْمُنَزَّلِ إِلَيْهِ الْكِتَابُ هُدًى
وَتِبْيَانًا. وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ
الَّذِيْنَ يَتَمَسَّكُوْنَ بَدِيْنِهِمْ وَكَا نُوْا أَنْصَارًابَيْنَهُمْ
وَأَعْوَانًا. وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ
اللَهُ إِتَّقُوااللَّهَ خَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وّأَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ
شَهْرَكُمْ هَذَا شَهْرُ مَوْلِدِ نَبِيِّكُمُ الْكَرِيْمِ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ
وَالْمُرْسَلِيْنَ وَلَكُمْ فِيْهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فَاتَبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ
تُرْحَمُوْنَ.
Ma’asyiral muslimin jama’ah
jum’ah rahimakumullah
Melalui mimbar ini saya
wasiatkan kepada hadirin sekalian terutama kepada diri saya sendiri, Marilah
kita selalu bertakwa kepada Allah SWT dengan pengertian takwa yang
sebenar-benarnya, yaitu senantiasa melaksanakan semua perintah Allah dengan
segala kemajuan dan kemampuan yang kita miliki, serta menjauhi segala
larangan-Nya dengan penuh kesabaran dan kesadaran. Juga dengan senantiasa mensyukuri semua nikmat dan karunia yang
diberikan kepada kita. Karena hanya dengan demikian hidup kita akan selamat dan
bahagia, baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah
rahimakumullah
Ketika memasuki bulan Rabiul Awal, umat Islam merayakan hari kelahiran
Nabi Muhammad SAW dengan berbagai cara. Pembacaan Shalawat, Kitab-Kitab sirah
Nabawiyah dan pengajian-pengajian yang mengisahkan sejarah Nabi Muhammad SAW
menghiasi bulan Maulid. Inilah salah satu tanda kecintaan kita kepada baginda Rasulullah
SAW
Adapun bagi para pencinta Rasulullah Muhammad SAW, Allah akan
menganugerahkan:
1. Digabungkan bersamanya
Secara ruhaniyah di dunia dan secara hakiki di akhirat. Prinsipnya
sama seperti bila kita mencintai sesuatu, yaitu: akan ada pembenaran atas apa
yang diajarkan oleh yang kita cintai, perilaku, pikiran, perasaan dan tindakan
juga sangat dipengaruhi oleh apa dan siapa yang kita cintai. Firman Allah :
`tBur ÆìÏÜã ©!$# tAqߧ9$#ur y7Í´¯»s9'ré'sù yìtB tûïÏ%©!$# zNyè÷Rr& ª!$# NÍkön=tã z`ÏiB z`¿ÍhÎ;¨Y9$# tûüÉ)ÏdÅ_Á9$#ur Ïä!#ypk¶9$#ur tûüÅsÎ=»¢Á9$#ur 4 z`Ý¡ymur y7Í´¯»s9'ré& $Z)Ïùu .
“Dan
barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama
dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiqin,
orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman
yang sebaik-baiknya” (Q.S: An-Nisa 69)
2. Kelezatan Lezatnya iman
Kelezatan iman dapat diilustrasikan dari kisah Bilal, yaitu : setelah
Rasulullah SAW wafat, Bilal tidak mau lagi menyampaikan azan. Beberapa hari
angkasa Madinah tidak mendengar suara Bilal. Atas desakan Fatimah, putri Nabi,
Bilal mengumandangkan adzan Subuh. Seluruh Madinah terguncang. Bilal mulai
dengan Allahu Akbar, lalu kalimah syahadat yang pertama. Begitu ia ingin
menyebutkan kalimat syahadat kedua, suaranya tersekat dalam tenggorokan. Ia
berhenti pada “Muhammad” dan setelah itu tangisannya meledak, diikuti oleh
tangisan Fatimah dan seluruh penduduk Madinah al-Munawwarah. Ikrar iman dalam
ucapan syahadat membuat rasa rindu semakin terasa lezat.
Rasulullah saw bersabda: “Ada 3 hal yang bila ada semuanya pada diri
seseorang, ia akan merasakan manisnya iman : Pertama, Allah dan
Rasul-Nya lebih ia cintai dari apapun selain keduanya. Kedua, ia
mencintai orang semata-mata karena Allah. Ketiga, ia benci untuk
kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya seperti ia benci untuk
dilemparkan kedalam api neraka.” (HR. Bukhari)
Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah
rahimakumullah
3. Kecintaan dari Allah SWT
Karena Nabi Muhammad SAW adalah mahluk yang paling dicintai Allah SWT.
Siapapun yang mencintai Nabi, menyayangi, merindui kekasih Allah, tentu akan
mendapat pula kecintaan dari Allah SWT.
4. Balasan cinta Rasulullah SAW
Tidak ada pencinta Nabi saw yang bertepuk sebelah tangan. Dalam
riwayat yang telah diceritakan sebelumnya, betapa Rasulullah Muhammad SAW
merindukan pertemuan dengan umat yang mencintainya.
Terkisah pula pada detik-detik Nabi menjelang wafat, sahabat Ali R.A
mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii,
ummatii, ummatiii?” – “Umatku, umatku, umatku?”
Betapa cintanya beliau pada umatnya. Akankah kita membalas cintanya
dengan menyebut nama beliau disisi Allah SAW menjelang ajal kita?
5. Mendapatkan Syafaat (pembelaan)-nya yang agung.
Yaitu bantuan Nabi Muhammad SAW dengan izin Allah untuk meringankan
dan bahkan menghapuskan hukuman bagi para pendosa, bukannya tidak mungkin
seseorang bisa masuk surga tanpa dihisab bila pembelaan Rasulullah Muhammad SAW
diterima oleh sang Khalik.
Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah
rahimakumullah
Ketika menjelang bulan Maulid Nabi .. . Apa kita akan merasa santai-santai
saja seakan-akan sama saja seperti hari-hari yang lain? Apa kita bersikap lebih pasif atau
diam diri saja dalam menyambutnya dibanding umat nasrani yang begitu antusias
menyambut Natal sebagai kelahiran Nabi Isa a.s?
Apa kita tidak tergerak untuk lebih bersuka cita pada hari mulia
Maulid Nabi? Hari kelahiran Junjungan kita yang begitu mulia, Muhammad Rasulullah SAW. Lahirnya seorang utusan Allah ke dunia
yang membawa perubahan besar yang sangat fenomenal dalam tatanan hidup kita,
sebuah ajaran yang membawa kita untuk ditempatkan di tingkat yang tinggi dan
dicintai oleh Khaliknya!!
Walaupun Nabi Muhammad SAW sudah tiada, mungkin justru karena itulah
kita perlu bersyukur akan keberadaan kita sekarang dengan beriman kepadanya dan
menjalankan sunnah-sunnah yang telah beliau contohkan.
Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah
rahimakumullah
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ
وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ya Allah, kami merindukanmu wahai Rasulullah, Kami mendambakan
pertemuan denganmu ya Nabi Allah. Ya Allah, di bulan kelahiran kekasih-Mu kubermohon.
Ya Allah ya Rohman ya Rohim, tanamkan Aqidah Iman sedalam-dalamnya pada diriku
Keluargaku dan Saudara-saudaraku serta Kaum Muslimin dan Muslimat untuk
senantiasa mencintai-Mu dan Nabi Muhammad SAW, lebih dari apapun di alam
semesta ini, Amin ya Rabbal ‘alamiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْأَنِ
الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ, وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَالْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ .
DO’A
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى
نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ. قَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ
اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَلَّلهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ
بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ
الْحَاجَاتِ, اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا
وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ
وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ
أَمْرِنَا لِهُدَاكَ وَاجْعَلْعَمَلَهُ فِيْ رِضَاكَ، وَارْزُقْهُ الْبِطَانَةَ
الصَّالِحَةَ النَاصِحَةَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَّبَّنَآإِنَّنَا سَمِعْنَا
مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَأَمَنَّا رَبَّنَا
فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْعَنْ سَيِّأَتِـنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ
اْلأَبْرَارِ. رَبَّنَا
اغْفِرْلَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلاَ
تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّ الِّلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُفٌ
رَّحِيْمٌ رَبَّنَا آتِناَ فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ
بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ
يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar