Jumat, 24 Januari 2014

KHUTBAH


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

الْحَمْدَ لله الْقَاهِرِ فَوْقَ عِبَادِهِ عِزَّا وَسُلْطَانًاخَضَعَتْ لِعِزِّهِ وَسُلْطَانِهِ رِقَابُ الْجَبَابِرَةِ إِذْعَامًا.  وَدَلَّتْ عَلَى وَحْدَانِيَّتِهِ شَوَاهِدُ الْإِعْتِبَارِ عِيَانًا.  أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى سِرًّا وَإِعْلاَنًا.  وَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً أَرْجُوْبِهَا عِنْدَاللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِأَمْنًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَكْمَلُ النَّاسِ عَقْلاً وَأَرْجَحُهُمْ مِيْزَانًا.  اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمدٍ.  أَلْمُنَزَّلِ إِلَيْهِ الْكِتَابُ هُدًى وَتِبْيَانًا.  وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يَتَمَسَّكُوْنَ بَدِيْنِهِمْ وَكَا نُوْا أَنْصَارًابَيْنَهُمْ وَأَعْوَانًا.  وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ اللَهُ إِتَّقُوااللَّهَ خَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وّأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.  وَاعْلَمُوْا أَنَّ شَهْرَكُمْ هَذَا شَهْرُ مَوْلِدِ نَبِيِّكُمُ الْكَرِيْمِ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَلَكُمْ فِيْهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فَاتَبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah 

Melalui mimbar ini saya wasiatkan kepada hadirin sekalian terutama kepada diri saya sendiri, Marilah kita selalu bertakwa kepada Allah SWT dengan pengertian takwa yang sebenar-benarnya, yaitu senantiasa melaksanakan semua perintah Allah dengan segala kemajuan dan kemampuan yang kita miliki, serta menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh kesabaran dan kesadaran. Juga dengan senantiasa mensyukuri semua nikmat dan karunia yang diberikan kepada kita. Karena hanya dengan demikian hidup kita akan selamat dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat. Amin.

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah

Ketika memasuki bulan Rabiul Awal, umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan berbagai cara. Pembacaan Shalawat, Kitab-Kitab sirah Nabawiyah dan pengajian-pengajian yang mengisahkan sejarah Nabi Muhammad SAW menghiasi bulan Maulid. Inilah salah satu tanda kecintaan kita kepada baginda Rasulullah SAW

Adapun bagi para pencinta Rasulullah Muhammad SAW, Allah akan menganugerahkan:

1. Digabungkan bersamanya

Secara ruhaniyah di dunia dan secara hakiki di akhirat. Prinsipnya sama seperti bila kita mencintai sesuatu, yaitu: akan ada pembenaran atas apa yang diajarkan oleh yang kita cintai, perilaku, pikiran, perasaan dan tindakan juga sangat dipengaruhi oleh apa dan siapa yang kita cintai. Firman Allah :

`tBur ÆìÏÜム©!$# tAqߧ9$#ur y7Í´¯»s9'ré'sù yìtB tûïÏ%©!$# zNyè÷Rr& ª!$# NÍköŽn=tã z`ÏiB z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# tûüÉ)ƒÏdÅ_Á9$#ur Ïä!#ypk9$#ur tûüÅsÎ=»¢Á9$#ur 4 z`Ý¡ymur y7Í´¯»s9'ré& $Z)ŠÏùu .

 “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” (Q.S: An-Nisa 69)

2. Kelezatan Lezatnya iman

Kelezatan iman dapat diilustrasikan dari kisah Bilal, yaitu : setelah Rasulullah SAW wafat, Bilal tidak mau lagi menyampaikan azan. Beberapa hari angkasa Madinah tidak mendengar suara Bilal. Atas desakan Fatimah, putri Nabi, Bilal mengumandangkan adzan Subuh. Seluruh Madinah terguncang. Bilal mulai dengan Allahu Akbar, lalu kalimah syahadat yang pertama. Begitu ia ingin menyebutkan kalimat syahadat kedua, suaranya tersekat dalam tenggorokan. Ia berhenti pada “Muhammad” dan setelah itu tangisannya meledak, diikuti oleh tangisan Fatimah dan seluruh penduduk Madinah al-Munawwarah. Ikrar iman dalam ucapan syahadat membuat rasa rindu semakin terasa lezat.

Rasulullah saw bersabda: “Ada 3 hal yang bila ada semuanya pada diri seseorang, ia akan merasakan manisnya iman : Pertama, Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari apapun selain keduanya. Kedua, ia mencintai orang semata-mata karena Allah. Ketiga, ia benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya seperti ia benci untuk dilemparkan kedalam api neraka.” (HR. Bukhari)

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah

3. Kecintaan dari Allah SWT

Karena Nabi Muhammad SAW adalah mahluk yang paling dicintai Allah SWT. Siapapun yang mencintai Nabi, menyayangi, merindui kekasih Allah, tentu akan mendapat pula kecintaan dari Allah SWT.

4. Balasan cinta Rasulullah SAW

Tidak ada pencinta Nabi saw yang bertepuk sebelah tangan. Dalam riwayat yang telah diceritakan sebelumnya, betapa Rasulullah Muhammad SAW merindukan pertemuan dengan umat yang mencintainya.

Terkisah pula pada detik-detik Nabi menjelang wafat, sahabat Ali R.A mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii?” – “Umatku, umatku, umatku?”

Betapa cintanya beliau pada umatnya. Akankah kita membalas cintanya dengan menyebut nama beliau disisi Allah SAW menjelang ajal kita?

5. Mendapatkan Syafaat (pembelaan)-nya yang agung.

Yaitu bantuan Nabi Muhammad SAW dengan izin Allah untuk meringankan dan bahkan menghapuskan hukuman bagi para pendosa, bukannya tidak mungkin seseorang bisa masuk surga tanpa dihisab bila pembelaan Rasulullah Muhammad SAW diterima oleh sang Khalik.

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah

Ketika menjelang bulan Maulid Nabi .. . Apa kita akan merasa santai-santai saja seakan-akan sama saja seperti hari-hari  yang lain? Apa kita bersikap lebih pasif atau diam diri saja dalam menyambutnya dibanding umat nasrani yang begitu antusias menyambut Natal sebagai kelahiran Nabi Isa a.s?

Apa kita tidak tergerak untuk lebih bersuka cita pada hari mulia Maulid Nabi? Hari kelahiran Junjungan kita yang begitu mulia, Muhammad Rasulullah  SAW. Lahirnya seorang utusan Allah ke dunia yang membawa perubahan besar yang sangat fenomenal dalam tatanan hidup kita, sebuah ajaran yang membawa kita untuk ditempatkan di tingkat yang tinggi dan dicintai oleh Khaliknya!!

Walaupun Nabi Muhammad SAW sudah tiada, mungkin justru karena itulah kita perlu bersyukur akan keberadaan kita sekarang dengan beriman kepadanya dan menjalankan sunnah-sunnah yang telah beliau contohkan.

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah     

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ya Allah, kami merindukanmu wahai Rasulullah, Kami mendambakan pertemuan denganmu ya Nabi Allah. Ya Allah, di bulan kelahiran kekasih-Mu kubermohon. Ya Allah ya Rohman ya Rohim, tanamkan Aqidah Iman sedalam-dalamnya pada diriku Keluargaku dan Saudara-saudaraku serta Kaum Muslimin dan Muslimat untuk senantiasa mencintai-Mu dan Nabi Muhammad SAW, lebih dari apapun di alam semesta ini, Amin ya Rabbal ‘alamiin.  

بَارَكَ اللَّهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ, وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَالْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ .


DO’A

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. قَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ, اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا لِهُدَاكَ وَاجْعَلْعَمَلَهُ فِيْ رِضَاكَ، وَارْزُقْهُ الْبِطَانَةَ الصَّالِحَةَ النَاصِحَةَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَّبَّنَآإِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَأَمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْعَنْ سَيِّأَتِـنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ. رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّ الِّلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُفٌ رَّحِيْمٌ   رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Delapan Hal yang Membatalkan Puasa

Delapan Hal Yang Membatalkan Puasa Selain harus melaksanakan kewajiban-kewajiban pada saat puasa, kita juga dituntut untuk menjaga diri da...