Enam Pertanyaan
Al-Ghazali
الحمد لله رب العالمين وبه نستعين
على امورالدنيا والدين. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن سيدنا
محمدا عبده ورسوله. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه أجمعين. امابعد فياعباد
الله أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون, وقال الله تعالى فى القرأن العظيم
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ الله العلي العظيم
Jama’ah
Jum’ah Rohimakumullah
Pada
kesempatan khutbah kali ini, pertama-tama saya mengajak pribadi saya sendiri
dan kaum muslimin umumnya untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt. Hanya
dengan taqwalah bekal yang untuk menghadap-Nya nanti. Fainna khairaz zadit
taqwa. Jangan ragukan janji Allah, bahwa ia hanya melihat seseorang dari
ketaqwaannya bukan dari sisi lainnya.
Jama’ah yang dimuliakan Allah
Dalam
khutbah kali ini saya hendak mengisahkan sebuah cerita diskusi antara Imam Al-Ghozali
dengan muridnya. Ada enam pertanyaan yang dilontarkan beliau kepada para
muridnya, dan kesemuanya sangat bagus untuk kita simak niali-nilai yang
terkandung di dalamnya.
Suatu
ketika Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali
bertanya.
PERTAMA
: Sesuatu yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini adalah "MATI", sesuai dengan firman
Allah surat Ali Imron :185 yg artinya : Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka
sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayaka (Ali Imran 185)
Kematian
adalah sesuatu yang tiada seorang pun tahu kapan ia akan datang. Karena itu
manusia harus selalu bersiap diri menghadapinya. Terkadang ia jauh terasa,
padahal ia dekat dalam kenyataannya. Janganlah kita lengah dalam memahami hal
ini, jangan sekali-kali merasa diri jauh dari mati, karena itu membuat kita besar
hati. Justru kerahasiaannya harus kita maknai bahwa mati bisa terjadi kapan
saja dan dimana saja tanpa adanya peringatan dari-Nya.
KEDUA
: Sesuatu yang paling jauh
dari diri kita di dunia ini adalah "MASA LALU". Walaupun
dengan cara apapun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita
harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang
sesuai dengan ajaran Agama. Hal ini tepat dengan sebuah hadits yang
menganjurkan bahwa kehidupan kita hari ini harus jauh lebih baik dari kemaren,
dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika difikir lebih dalam, maka
yang perlu diperhatikan adalah waktu. Waktu tidak akan datang berulang untuk
kedua kali, sekali kita bertindak kesalahan kita tidak bisa merevisinya lagi.
Paling banter kita hanya bisa bertobat dan berharap pengampunan. Sebagian
pepatah bilang waktu adalah sesuatu yang paling berharga. Emas, harta bisa
dicari tapi waktu yang sudah berlalu tak mungkin hadir kembali. Mati dan waktu
adalah dua rahasia yang ada di genggaman-Nya. Kita sebagai hamba hanya bisa
berharap dan berdo’a semoga Allah swt memberikan anugrah kepada kita agar mampu
memanfaatkan waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian.
Jama’ah
yang dimuliakan Allah
Ketiga : Sesuatu
yang paling besar di dunia ini adalah "NAFSU", sesuai
dengan firman Allah dalam surat al-‘Araf : 179 yg artinya : Dan sesungguhnya
Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 7:179) (Al
A'Raf 179).
Nafsu
adalah hal penentu pada diri manusia. Ingin bahagia yang hakiki? Kendalikanlah
nafsu, ingin celaka selamanya? Turuti nafsumu. Pengendalian nafsu adalah kunci
dalam hidup ini.
KEEMPAT
: Sesuatu yang paling berat
di dunia ini, dalah "MEMEGANG
AMANAH sesuai dengan firman Allah surat . Al Ahzab 72 yang artinya :
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS. Al Ahzab 72).
Tumbuh-tumbuhan,
binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta
mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan
sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk
ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.
Jama’ah yang dimuliakan Allah
Yang
KELIMA adalah, sesuatu yang paling ringan di dunia ini
adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan, kita meninggalkan
sholat. Gara-gara pergaulan, kita
meninggalkan sholat. Dan gara-gara yang lainnya kita meninggalkan sholat.
Kita harus ingat bahwa sholat adalah hal pertama yang ditanyakan Allah kepada manusia. Dan sholat adalah kewajiban terpenting di dunia ini. Namun anehnya, meski demikian sholat adalah hal termudah yang sering dilewatkan oleh orang-orang muslim. Ringan sekali melewatinya.
Kita harus ingat bahwa sholat adalah hal pertama yang ditanyakan Allah kepada manusia. Dan sholat adalah kewajiban terpenting di dunia ini. Namun anehnya, meski demikian sholat adalah hal termudah yang sering dilewatkan oleh orang-orang muslim. Ringan sekali melewatinya.
Dan
yang KEENAM adalah, sesuatu yang paling tajam di dunia ini
adalah
"LIDAH MANUSIA" Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri. Ingatlah sebuah hadits yang menerangkan, yang artinya:
"LIDAH MANUSIA" Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri. Ingatlah sebuah hadits yang menerangkan, yang artinya:
“Seseorang
muslim adalah orang yang bisa menjaga orang muslim lainnya dari lisannya dan
tangannya”.
Akhirnya, di penghujung khotbah ini saya mengajak diri saya dan jama’ah sekalian bila ada waktu sering-seringlah merenung bahwa mati akan segera menjemput kita, insyaallah diri kita akan termotifasi untuk mengendalikan nafsu, menjalankan sholat, menjaga lidah dan memegang amanah.
Akhirnya, di penghujung khotbah ini saya mengajak diri saya dan jama’ah sekalian bila ada waktu sering-seringlah merenung bahwa mati akan segera menjemput kita, insyaallah diri kita akan termotifasi untuk mengendalikan nafsu, menjalankan sholat, menjaga lidah dan memegang amanah.
بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى
اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ
وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ
هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ
العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
KHUTBAH
KEDUA/ DO'A
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ،
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ أَرْشَدَكُمُ اللهُ ... أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ،
فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ،. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،
إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ, رَّبَّنَآإِنَّنَا
سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَئَامَنَّا
رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْعَنْ سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا
مَعَ اْلأَبْرَارِ.رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ ......
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ
وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ
يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar