PERISTIWA-PERISTIWA YANG TERJADI DI TAHUN HIJRIYAH
1 Muharram
Kaum
Muslimin Menguasai Mesir
Tanggal,
1 Muharram tahun 19 Hijriah, pasukan muslimin berhasil menguasai Mesir dan mengusir penjajah kekaisaran Roma dari kawasan
itu. Perjuangan kaum muslimin itu bisa berhasil karena mendapatkan dukungan
meluas dari rakyat yang sudah sangat tertekan akibat represi Kerajaan Roma.
Setelah berhasil jatuh ke tangan para pejuang Islam, Mesir berubah menjadi kawasan
Islami dan hampir seluruh rakyatnya memeluk agama Islam.
Shahibul
Ma'alim Wafat
Tanggal
1 Muharram 1011 Hijriah, Syaikh Hasan bin Zainul Abidin yang lebih dikenal dengan nama Shahibul Ma'alim, seorang ulama besar
Islam meninggal dunia. Ia dilahirkan di Jabal Amil, sebuah kawasan di
selatan Libanon pada tahun 959 Hijriah. Ia adalah putera Syahid Tsani, seorang marja
besar dunia Islam zaman itu. Sejak usia kanak-kanak, Syaikh Hasan telah
mempelajari ilmu-ilmu keislaman. Kemudian, berkat bakatnya yang sangat hebat di dunia
keilmuan, Syaikh Hasan dengan segera menjadi ulama terpandang dunia Islam. Di
antara buku-buku yang menjadi karya tulisannya semasa hidup adalah sebuah kitab
berjudul "Ma'alimud-Din wa Maladzul-Mujtahidin".
Masjidul
Haram Dikuasai Kelompok Bersenjata
Tanggal
1 Muharram tahun 1400 Hijriah, sekitar 300 orang bersenjata menguasai Masjidul Haram sebagai simbol perlawanan mereka terhadap
Keluarga Kerajaan Saudi yang berkuasa. Aksi bersenjata ini dipimpin oleh
Jahiman Al-Otaiba. Penguasaan atas Masjidul Haram ini berlangsung selama dua
minggu. Akhirnya, setelah mendapatkan bantuan dari tentara Perancis, dengan
menggunakan berbagai senjata berat, tentara Arab Saudi berhasil
mengusir pasukan Al-Otaiba dan menguasai kembali Masjidul Haram. Selama bentrokan
berlangsung, Masjidul Haram bersimbah darah akibat terbunuhnya 244 orang dari
kedua belah pihak. Satu bulan setengah kemudian, 36 sisa pasukan Al-Otaiba
berhasil ditangkap dan dihukum mati sehingga pemberontakan tersebut betul-betul
padam.
2 Muharram
Imam
Husain Tiba di Karbala
Tanggal
2 Muharram 61 Hijriah, Imam Husain a.s., cucu Rasulullah SAWW bersama dengan anggota keluarga dan sahabat setia beliau,
tiba di tanah Karbala. Beberapa bulan sebelumnya, Imam Husain dalam rangka
penolakannya untuk berbaiat atau berjanji setia kepada Yazid bin Muawiyah
yang mengangkat diri sebagai khalifah kaum muslimin, pergi meninggalkan kota
Madinah menuju Mekah. Sementara itu, ribuan surat dari warga Kufah disampaikan
kepada Imam Husain untuk mengundang beliau agar datang ke kota itu untuk memimpin
perjuangan melawan Khalifah Yazid yang sangat kejam. Untuk memenuhi
undangan itu, Imam Husain beserta 72 orang rombongan beliau, meninggalkan
kota Madinah menuju Irak. Namun, ternyata warga Kufah yang mendapat represi
dari pemerintahan Yazid, berbalik menentang Imam Husain, sehingga sebelum
sampai ke kota Kufah, Imam Husain sudah dicegat oleh pasukan Kufah dan digiring
ke Karbala.
3 Muharram
Rasulullah
Mengirim Surat Kepada Raja-Raja
Tanggal
3 Muharram 7 Hijriah, Rasulullah SAW mulai mengirimkan surat-surat kepada raja-raja di berbagai penjuru dunia untuk mengajak
mereka memeluk agama Islam. Sejarawan mencatat, jumlah surat yang
dikirim Rasulullah itu antara 12 hingga 26 surat, di antaranya dikirimkan kepada Raja
Roma, Iran, Habasyah, Bahrain, dan Yaman. Pengiriman surat ini menunjukkan
bahwa cara penyebaran ajaran Islam adalah dengan menggunakan logika,
penjelasan, dan argumentasi, bukan dengan pedang. Beberapa tahun setelah pengiriman
surat tersebut, Islam menyebar ke berbagai penjuru dunia.
Ibnu
Khuluf Lahir
Tanggal
3 Muharram 829 Hijriah, Ibnu Khuluf, seorang cendikiawan dan sastrawan terkenal kaum muslimin, terlahir ke dunia. Pada masa
kanak-kanaknya, Ibnu Khuluf pergi ke Mekah, lalu ke Baitul Maqdis, dan akhirnya ke
Kairo, untuk menuntut ilmu. Pada usia 26 tahun, Ibnu Khuluf telah masuk ke dalam
jajaran cendikiawan terkemuka di Kairo saat itu. Ibnu Khuluf banyak
menciptakan syair-syair yang indah, di antaranya berisi puji-pujian kepada Rasulullah
SAWW.
4 Muharram
Abul
Qasim Muhammad Baghdadi Meninggal
Tanggal
4 Muharram 485 Hijriah, Abul Qasim Muhammad Baghdadi, yang terkenal dengan nama Ibnu Naqiya, seorang penyair dan penulis
terkenal dari Bagdad, meninggal dunia. Abul Qasim Baghdadi dikenal karena
syair-syairnya yang indah, penuh hikmah, dan menggunakan bahasa yang sederhana, yang
dimuat dalam buku kumpulan syairnya yang berjudul Maqamaat. Dalam buku
ini, Ibnu Naqiya mengkritik kerusakan-kerusakan sosial dalam bentuk
hikayat dan humor. Ibnu Naqiya juga menulis buku lain berjudul "Al-Jaman fi
Tashbihaatil Quran" yang berisi penafsiran terhadap 226 ayat Al-Quran.
Abu
Abdullah Muhammad Imrawi meninggal dunia
Tanggal
4 Muharram 1264 Hijriah, Abu Abdullah Muhammad Imrawi Fasi yang terkenal dengan gelar Ibn Idris, seorang menteri, penulis
dan penyair muslim Maroko meninggal dunia. Dia memulai pelajarannya dengan
menghafal Al Quran, lalu mempelajari ilmu nahwi dan sastra Arab. Sebelumnya,
Ibn Idris bekerja petugas perpustakaan, kemudian bekerja sebagai juru
tulis. Dia juga pernah bekerja sebagai juru tulis para sejarawan terkenal di
zamannya. Dengan cara ini dia mendapat pengetahuan yang luas di bidang menulis
kasidah mengenai serangan Perancis ke Aljazair sebanyak 111 bait seraya
menyeru umat Islam untuk berjihad. Tidak lama kemudian, karena konspirasi musuh,
Ibnu Idris dipenjara dan disiksa oleh Sultan Maroko, lantaran dituduh sebagai
pengerak utama pemberontakan. Selepas bebas dari penjara, Ibn Idris
mengasingkan diri dan menumpukan perhatiannya dengan menulis syair. Kebanyakan
syair-syairnya berisi pujian atas keagungan Rasulullah saw dan keindahan
alam semesta.
5 Muharram
Molla
Ahmad Meninggal Dunia
Tanggal
5 Muharram 1310 Hijriah, Molla Ahmad yang dikenal dengan Fadhel Maragheh'i,
seorang ulama terkemuka Azerbaijan, barat laut Iran meninggal dunia.
Setelah
bertahun-tahun belajar di Hauzah Ilmiah Najaf di Irak dan belajar pada ulama
terkenal saat itu seperti Shaikh Murtadha Ansari akhirnya Molla Ahmad menjadi
ulama yang mumpuni di bidang ilmu fiqih, usul fiqih serta ilmu-ilmu lainnya.
Setelah menyelesaikan pelajarannya Molla Ahmad kembali ke Iran dan mulai
mendidik murid. Molla Ahmad juga menulis beberapa kitab di beberapa displin
ilmu. Di antara karya penting Molla Ahmad adalah kitab tafsir Al-qur'an dan
catatan pinggir kitab-kitab kuno Islam.
6 Muharram
Sayyid
Razi Meninggal
Tanggal
6 Muharram 406 Hijriah, Sayyid Muhammad Husain Musawi Baghdadi, yang terkenal
dengan nama Sayyid Razi, seorang cendikiawam besar muslim, meninggal dunia pada
usianya ke 47 tahun. Sejak masa kanak-kanak, Sayyid Razi telah mulai menuntut
ilmu dari ulama-ulama besar zaman itu, di antaranya Syaikh Mufid. Dalam usia
yang masih muda, Sayyid Razi telah berhasil mengusai ilmu-ilmu yang berkembang
saat itu dan beliau kemudian mulai menyusun buku, di antaranya berjudul
"Haqayiqut-Tanzil" dan "Mujazaatul Quran". Karya beliau
yang terpenting adalah penyusunan kitab Nahjul Balaghah yang berupa kumpulan,
khutbah, surat, doa, dan wasiat Imam Ali a.s.
7 Muharram
Ibn
Mujawir Terlahir ke Dunia
Tanggal
7 Muharram 601 HQ, Yusuf Ibn Yaqub yang dikenal dengan sebutan Ibn Mujawir ahli
sejarah Islam terlahir di kota Damaskus, Suriah. Ibn Mujawir melewatkan masa
kecil dan remajanya di Baghdad, Irak dan belajar dari ulama terkenal di kota
ini selanjutnya Ibn Mujawir melakukan perjalanan ke India dan setelah beberapa
waktu menetap di negara ini, ia mulai mengadakan sejumlah perjalanan di anak
benua Arab. Karya terpenting Ibn Mujawir adalah buku Tarikh Al-Mustabsir yang
membahas kondisi politik, geografi dan sosial anak benua Arab secara detail.
Selanjutnya para Orientalis mendukung kajian Ibn Mujawir dan menjadikannya rujukan
bagi mereka dalam menganalisa negara Arab. Ibn Mujawir pada tahun 790 HQ dan di
usia 89 tahun meninggal dunia.
Ayatullah
Milani Lahir
Tanggal
7 Muharram 1313 Hijriah, Ayatullah Sayyid Hadi Milani, seorang marja'dan ulama
besar Islam, terlahir ke dunia di kota Najaf, Irak. Beliau sejak kecil telah
mulai mempelajari Al-Quran dan kemudian menuntut ilmu agama di hauzah ilmiah
kota Najaf sampai mencapai derajat mujtahid. Selain itu, Ayatullah Milani juga
menguasai bidang sastra Arab dan Persia. Kemudian, Ayatullah Milani mengabdikan
hidupnya untuk mengajar dan menulis buku. Buku-buku karya beliau di antaranya
berjudul "Muhadharah fi Fiqhil Imamiyah" yang terdiri dari 10 jilid.
8 Muharram
Abu
Sahl Kuhi Lahir
Tanggal
8 Muharram tahun 329 Hijriah, Abu Sahl Kuhi, ahli matematika dan astronomi
Iran, terlahir ke dunia. Sebagian besar umur Abu Sahl Kuhi dihabiskan di kota
Bagdad yang merupakan pusat keilmuan dunia pada zaman itu. Selama 30 tahun, dia
melakukan penelitian di bidang astronomi dan sebagai hasilnya, dia berhasil
mendirikan observatorium yang kemudian dimanfaatkan oleh para ilmuwan
setelahnya. Abu Sahl juga banyak menulis buku, di antaranya berjudul
"Dawair Hamaseh".
9 Muharram
Hari
Tasua
Tanggal
9 Muharram 61 Hijriah, tentara Yazid telah bersiap-siap untuk menyerang Imam
Husein as dan para sahabatnya. Tetapi, Imam Husein as mengutus saudaranya
bernama Abul Fadhl kepada pihak musuh untuk melakukan solat, berdoa, dan
bermunajat pada Allah swt. Pada malam tersebut, Imam Husein as memanggil
keluarga dan sahabatnya. Setelah memuji kebesaran Tuhan, Imam Husein
mempersilahkan para sahabatnya agar menggunakan kegelapan malam itu untuk
menyelamatkan diri dan pergi dari medan peperangan, karena keesokan harinya, tidak
ada seorangpun yang akan selamat dalam pertempuran melawan tentera Yazid.
Namun, keluarga dan sahabat Imam Husein as bertekad untuk memberi dukungan
kepada agama Allah dan cucu Rasulullah selagi hayat dikandung badan. Pada malam
Asyura itu, sahara Karbala menjadi tempat beribadah yang paling indah dan
menunjukkan puncak keimanan kafilah Imam Husein as.
10 Muharram
Imam
Husain Gugur Syahid
Tanggal
10 Muharram tahun 61 Hijriah, Imam Husain a.s. gugur syahid di Padang Karbala.
Sebelumnya, Imam Husain a.s. dipaksa untuk berbaiat kepada Yazid yang telah
mengangkat diri sebagai khalifah umat muslimin. Imam Husain menolak berbaiat
dan beliau bersama 72 sahabat dan anggota keluarganya, meninggalkan Madinah
untuk menuju kota Kufah. Sebelumnya, rakyat kota Kufah mengundang beliau agar
memimpin perjuangan melawan Yazid. Namun, represi dari pemerintahan Yazid
membuat rakyat Kufah berkhianat dan dalam perjalanan menuju Kufah, kafilah Imam
Husain digiring ke Padang Karbala, di tepi sungai Eufrat. Akhirnya pada tanggal
10 Muharam, pasukan Yazid menyerang Imam Husain. Dalam pertempuran yang sangat
tidak seimbang itu, Imam Husain dan para pembela setia beliau gugur syahid.
Makam
Imam Ridha Dibom Teroris
Tanggal
10 Muharram tahun 1415 Hijriah, sebuah bom meledak di makam Imam Ridha a.s.,
imam ke-delapan para pengikut Ahlul Bait Rasulullah. Bom tersebut dipasang oleh
kelompok teroris Mujahidin Khalq (MKO). Pada hari itu, kompleks makam Imam
Ridha penuh sesak dikunjungi para peziarah yang tengah memperingati hari Asyura
atau hari gugur syahidnya Imam Husain a.s. Puluhan peziarah gugur syahid dalam
peristiwa terorisme ini dan makam Imam Ridha a.s. rusak berat.
11 Muharram
Abu
Isa Turmudzi Meninggal Dunia
Tanggal
11 Muharram tahun 279 Hijriah, Abu Isa Turmudzi, seorang penghapal Quran dan
ahli hadis terkenal muslim, terlahir ke dunia. Abu Isa Turmudzi dalam rangka
menuntut ilmu dan mengumpulkan hadis, melakukan perjalanan ke berbagai penjuru
dunia Islam. Karya Abu Isa Turmudzi yang paling terkenal adalah "Jami'
Turmudzi" yang merupakan kumpulan hadis yang hingga kini dijadikan salah
buku rujukan hadis paling utama di kalangan kaum muslimin.
12 Muharram
Kafilah
Karbala Tiba di Kufah
Tanggal
12 Muharram tahun 61 Hijriah, setelah Imam Husain dan para pejuang Karbala
gugur syahid, para anggota kafilah yang tersisa, yaitu kaum perempuan,
anak-anak, dan Imam Ali Zainal Abidin, yang saat itu tengah sakit parah,
digiring oleh pasukan Yazid ke kota Kufah. Di hadapan rakyat kota Kufah, Imam
Ali Zainal Abidin dan Sayyidah Zainab, saudara perempuan Imam Husain a.s.,
dengan jelas dan keras mengecam sikap rakyat kota itu yang telah mengkhianati
Imam Husain. Selain itu, mereka juga menyampaikan pesan dan risalah perjuangan
Imam Husain a.s. dalam melawan kezaliman.
Imam
Ali Zainal Abidin Syahid
Tanggal
12 Muharram tahun 95 Hijriah, Imam Ali Zainal Abidin, putra Imam Husain a.s.,
yang terkenal dengan nama Imam Sajad, gugur syahid. Imam Sajjad adalah salah
satu saksi peristiwa Karbala. Saat itu, beliau sakit keras sehingga tidak bisa
ikut bertarung melawan pasukan Yazid. Setelah gugur syahidnya Imam Husain di
Karbala, tampuk imamah diambil alih oleh Imam Sajjad a.s. Sepanjang hidupnya,
Imam Sajajd selalu berjuang menyebarkan ajaran Islam yang hakiki dan
menyampaikan pesan perjuangan Karbala. Imam Sajajd dikenal sebagai orang yang
sangat rajin beribadah dan bermunjat kepada Allah. Doa-doa indah yang sering
beliau ucapkan, dikumpulkan dalam sebuah buku berjudul "Sahifah
Sajadiah".
14 Muharram
Husain
bin Hujjaj Bagdadi Lahir
Tanggal
14 Muharram tahun 330 Hijriah, Husain bin Hujjaj Bagdadi, seorang cendekiawan
dan sastrawan Iran terkenal, terlahir ke dunia. Bagdadi sangat mahir dalam
menciptakan syair-syair indah yang bernilai tinggi sampai-sampai sejarawan
seperti Ibnu Khalkan menjulukinya sebagai "Guru Kedua" di bidang
syair. Syair-syair ciptaan Bagdadi sebagian besarnya merupakan puji-pujian
terhadap Rasulullah dan Ahlul Baitnya a.s. serta tentang kezaliman para
penguasa zaman itu.
Sayed
Sadruddin meninggal dunia
Tanggal
14 Muharram 1263 Hijriah, Sayed Sadruddin Musawi Amili, seorang ulama dan
muhaddis terkemuka meninggal dunia di Isfahan, Iran. Beliau dilahirkan di kota
Jabal Amil, Lebanon. Di masa kecilnya, Sayed Musawi Amili hijrah ke Irak.
Setelah menamatkan kuliah agamanya di Hauzah Ilmiah Najaf. Beliau pun mulai
aktif menulis dan melakukan sejumlah penelitian. Tak lama kemudian, Sayed
Musawi Amili menjadi pakar di bidang fiqh, usul fiqh dan hadis. Beliau banyak
meninggalkan sejumlah buku penting di bidang fiqh dan usul fiqh. Selain itu beliau
juga menulis buku nahu yang menggunakan sejumlah misal dan dalil dari Al-Quran.
15 Muharram
Ibn
Sakan Meninggal Dunia
Tanggal
Pada tanggal 15 Muharram 303 hijriah, Ibn Sakan, ilmuan dan ahli hadis terkenal
abad ke empat hijriah meninggal dunia. Dia lahir pada tahun 294 hijriah di kota
Baghdad dan melakukan banyak perjalanan dalam rangka menimba ilmu pengetahuan.
Di Khorasan, Irak, Syam dan Mesir beliau mengumpulkan dan mencatat hadis,
sehingga akhirnya memilih untuk menetap di Mesir. Dia banyak memperoleh riwayat
dan hadis karena melakukan kunjungan ke berbagai negeri Islam dan berjumpa
dengan para perawi hadis. Di antara karya pentingnya ialah Al Huruf Fis
Shahabah yang membahas tentang sejarah para sahabat nabi.
Ali
bin Musa bin Ja'far lahir
Tanggal
15 Muharram tahun 589 hijriah, Ali bin Musa bin Ja'far yang terkenal dengan
nama Sayyid ibn Tawus, faqih, ahli hadis dan ulama terkenal muslim lahir di
Hillah, Irak. Beliau memenuhi waktunya dengan belajar sejak kanak-kanak hingga
menginjak usia remaja. Kemudian beliau berpindah ke Baghdad dan tinggal disana
selama 15 tahun. Sayid Ibnu Tawus merupakan salah seorang ilmuan terkemuka
karena kedalaman ilmu, ketaqwaan dan akhlaknya. Ibn Tawus menghasilkan banyak
karya yang menjadi sumber rujukan dalam kepustakaan Islam. Diantara karyanya
yang terkenal ialah Al-Luhuf ‘ala Qatlat Thufuf berkaitan dengan kebangkitan
Imam Husein dan peristiwa Asyura yang merupakan buku yang sangat berharga. Buku
ini telah berulang kali dicetak di Iran, Lebanon dan Najaf. Karya lain Ibnu
Tawus ialah "Sa'dus Su'ud" dan "Al-Iqbal bi Shalihil
A'mal". Sayid Ibnu Tawus wafat pada tahun 664 hijriah dalam usia 75 tahun.
16 Muharram
Abdul
Qadir Al-Jazairi Ditangkap
Tanggal
16 Muharram tahun 1260 Hijriah Qamariyah, Amir Abdul Qadir Al Jazairi telah
ditangkap selepas 15 tahun berjuang melawan bangsa penjajah Perancis. Diantara
sebab kekalahan Amir Abdul Qadir ialah karena di dalam Aljazair, ia tidak
memiliki markas dan pangkalan untuk mengatur perjuangan ,sementara seluruh
negara berada di bawah jajahan Perancis. Akhirnya Abdul Qadir terpaksa berjuang
menentang Perancis di kawasan perbatasan Aljazair dan Maroko. Tetapi penguasa
Maroko yang berada di bawah kekuasaan Perancis, tidak lagi mengizinkannya untuk
menggunakan kawasan-kawasan perbatasan Maroko, dan ia mengusirnya keluar dari
negara ini. Perkara ini menyebabkan Perancis berhasil mengalahkan Amir Abdul
Qadir yang berniat menegakkan pemerintahan terpadu dan independen diseluruh
Afrika utara, serta mengusir penjajah dari Aljazair. Selepas dipenjarakan
selama 9 tahun di Perancis, Abdul Qadir dibebaskan dengan syarat tidak kembali
ke negaranya.
17 Muharram
Nawaruddin
Jami Meninggal
Tanggal
17 Muharram tahun 898 Hijriah, Nawaruddin Abdurrahman Jami', seorang penyair
sufi terkenal Iran, meninggal dunia di kota Herat, Afganistan. Nawaruddin Jami
melalui masa mudanya di kota Herat dan Samarkan, dan di sana pula ia menutut
ilmu-ilmu yang berkembang di zaman itu. Kemudian, Nawaruddin Jami berkenalan
dengan para sufi terkenal zaman itu dan iapun mulai menempuh tahapan-tahapan
sufisme sehingga akhirnya menjadi salah seorang sufi terkemuka. Nawaruddin Jami
sangat mencintai Rasulullah dan keluarganya, dan ia tidak pernah menciptakan
syair-syair yang memuji para raja dan sultan. Di antara karya Jami adalah "Baharestan"
dan "Syawahid Nubuwah".
Sheikh
Baha'i Lahir
Tanggal
17 Muharram tahun 953 Hijriah, Bahauddin Amily, yang terkenal dengan nama
Syeikh Bahai, seorang cendekiawan muslim besar, terlahir ke dunia di Libanon.
Pada masa kecilnya, oleh ayahnya yang juga seorang ulama besar Libanon,
Bahauddin Amily dibawa ke Iran dan di sana ia menuntut berbagai ilmu yang
berkembang di zaman itu. Dalam waktu singkat, dia berhasil meraih derajat
tinggi di bidang keilmuan sehingga digelari Syaikhul Islam. Sheikh Bahai meninggalkan
karya penulisan lebih dari 88 jilid kitab dalam bahasa Arab dan Persia, di
antaranya berjudul "Jami' Abbasi." Belaiu meninggal tahun 1030
Hijriah di kota Isfahan Iran.
18 Muharram
Ayatollah
Syeikh Muhammad Hasam Mamkani Meninggal Dunia
Tanggal
18 Muharram 1323 hijriah, Ayatollah Syeikh Muhammad Hasan Mamkani seorang ulama
dan fuqaha muslim meninggal dunia. Beliau merupakan seorang ulama terkemuka dan
mujtahid besar yang dikenal karena ketaqwaannya. Selain pakar dalam bidang
fiqih, beliau juga dikenal zuhud. Diantara buku-buku yang ditulisnya Dzarai' Al
Ahkam yang berkaitan dengan hukum Islam dan Mujalladatul Basyari dalam bidang
usul fiqih. Ayatollah Mamkani juga menulis syarah dan penjelasan untuk
kitab-kitab karya Syekh Mortaza Anshari.
19 Muharram
Hasan
bin Buyeh dikenali dengan Ruknud Daulah
Tanggal
19 Muharram tahun 366 hijirah, Hasan bin Buyeh yang dikenal dengan gelar Ruknud Daulah, salah seorang penguasa dinasti Aali
Buyeh. Ruknud Daulah berkuasa di wilayah selatan dan barat Iran. Aali Buyeh
adalah dinasti yang berkuasa di Iran dan Irak sejak tahun 320 hijriah. Banyak
penguasa Aali Buyeh yang memberikan perhatian besar kepada perkembangan ilmu
dan kebudayaan Islam. Hubungan dinasti ini dengan para ilmuan dan ulama
tercatat dalam sejarah.
20 Muharram
Mirza
turun dari jabatannya
Tanggal
20 Muharram tahun 1268 Hijriah, Mirza Taqi Khan Amir Kabir turun dari jabatannya. Beliau merupakan salah seorang dari tokoh
politik terkenal Iran pada era Dinasti Qajar dan pernah menjadi perdana menteri pada
masa kekuasaan Shah Nasiruddin.
Amir
Kabir adalah seorang tokoh yang independen, beriman, pengembang ilmu dan pencinta budaya, serta merupakan salah seorang
pelopor reformasi dan pencetus ide-ide cemerlang dalam bidang ilmu, pendidikan,
dan budaya di Iran. Beliau berusaha keras untuk memajukan rakyat Iran dan di
sepanjang era kepemimpinannya, dia telah melakukan banyak kebijakan dan
reformasi. Amir Kabir juga dikenal sebagai pemimpin yang berusaha untuk
mencegah dan menghalangi campur tangan asing dalam urusan Iran, dan
berusaha menghentikan perampokan dan perampasan harta dan kekayaan negara oleh
agresor dan imperialis.
Di
antara hasil-hasil karya beliau adalah pendirian Madrasah Darul Funun, penerbitan dan penerjemahan buku-buku, surat kabar ilmiah
dan sastra. Namun segala usaha dan perjuangan Amir Kabir untuk meninggikan
derajat bangsa Iran telah menyebabkan kemarahan dan kebencian para imperialis
dan antek-antek mereka di dalam negeri. Akibat tekanan dan konspirasi
dari musuh-musuh Amir Kabir, Shah Qajar memecat beliau dari jabatannya sebagai
perdana menteri. Amir Kabir kemudian dibuang ke Kashan dan akhirnya terbunuh di
sana.
21 Muharram
Allamah
Hilli Meninggal Dunia
Tanggal
21 Muharram tahun 726 hijriah, Allamah Hilli, faqih dan ulama besar Islam
meninggal dunia. Beliau lahir di kota Hillah Irak dari seorang ayah yang juga
ulama besar Islam bernama Sadiduddin Ali. Allamah Hilli sejak masa kanak-kanak
sudah menunjukkan bakat yang tinggi dalam bidang keilmuan, dengan menimba ilmu
al-Quran dan ilmu-ilmu lainnya. Guru pertamanya adalah sang ayah sendiri.
Setelah itu beliau berguru kepada ulama besar di zaman itu di antaranya Khajah
Nasiruddin Thusi. Kecerdasan dan keuletan membuat beliau dengan cepat mencapai
tingkat mujtahid.
Syahid
Ayatollah Morteza Mutahhari mengenai Allamah Hilli mengatakan, "Allamah
Hilli adalah salah satu keajaiban sejarah. Dalam ilmu fiqh, teologi, logika,
filsafat, bahkan ilmu rijal, beliau meninggalkan karya penulisan yang jumlah
mencapai sekitar seratus karya. Masing-masing dari karya yang ia tulis cukup
membuktikan kedalaman ilmunya."
22 Muharram
Ibnu
Haitsam Lahir
Tanggal
22 Muharram tahun 354 Hijriah, Abu Ali Hasan bin Haitsam Bashri, yang terkenal
dengan nama Ibnu Haitsam, seorang ilmuwan terkemuka muslim, terlahir ke dunia
di kota Basrah, Irak. Ibnu Haistam menguasai ilmu fisika, matematika, teknik
sipil, logika, dan astronomi, dan dia menghasilkan banyak karya penulisan di
bidang-bidang tersebut. Ibnu Haitsam banyak memberi pengaruh dalam perkembangan
keilmuan Islam dan dunia.
Para
ilmuwan Eropa banyak melakukan penelitian atas karya-karya Ibnu Haitsam, di
antaranya Roger Bacon, seorang ilmuwan Inggris abad ke-13, yang dalam
penelitiannya mengenai penggunaan matematika dalam ilmu alam, banyak
menggunakan hasil-hasil eksperimen Ibnu Haitsam.
Karya
penulisan Ibnu Haitsam yang terpenting berjuudul "Al-Manazir" yang
terdiri dari 7 makalah mengenai keistimewaan cahaya. Terjemahan kitab ini dalam
bahasa Latin pada abad pertengahan memberi pengaruh besar dalam perkembangan
ilmu pengetahuan di Barat . Ibnu Haitsam meninggal dunia tahun 430 di Kairo.
Sheikh
Mohammad Meninggal Dunia
Tanggal
22 Muharram tahun 460 Hijriah, Sheikh Mohammad bin Hasan al-Thusi yang mendapat
gelar kehormatan Sheikh Al-Thaifah, seorang muhaddits dan salah satu ulama
terbesar sepanjang sejarah Islam meninggal dunia. Beliau lahir pada tahun 385
hijirah di Thus, kota di kawasan timur laut Iran. Setelah menyelesaikan
pendidikan dasar, beliau bertolak ke Irak untuk menimba ilmu agama. Di sana
Thusi berguru kepada para ulama besar di antara Sheikh Mufid dan Sayid Mortadha
'Alamul Huda. Berkat kecerdasan dan ketekunannya yang besar, Mohammad al-Thusi
berhasil mencapai derajat keilmuan yang tinggi. Kedalaman ilmunya dengan cepat
dikenal secara luas. Sheikh Thusi selanjutnya mendirikan lembaga pendidikan
agama di kota Najaf, Irak. Lembaga pendidikan itu dengan berjalannya waktu semakin
marak dan Najak menjelma sebagai pusat keilmuan sampai zaman ini.
Sheikh
Thusi meninggalkan banyak karya penulisan di berbagai cabang ilmu seperti
tafsir al-Quran, fiqh, usul fiqh, dan hadits. Salah satu karyanya yang terkenal
adalah tafsir al-Quran Al-Tibyan yang terdiri atas sepuluh jilid. Di awal
kitabnya ini, Sheikh Thusi membahas tentang ulumul Quran. Para mufassir
mengakui bahwa kitab tafsir al-Tibyan adalah karya yang langka karena
menjelaskan berbagai ilmu dalam kitab suci Al-Quran. Karya beliau yang lain
adalah al-Tahdzib dan kitab al-Istibshahr, yang memuat hadits dan riwayat dari
Rasulullah Saaw dan Ahlul Bait as tentang syariat dan fiqh. Dua kitab ini
menjadi buku rujukan utama Syiah Imamiyah, bersama dengan al-Kafi karya Sheikh
Kulaini dan Man Laa Yahdluruhul Faqih karya Sheikh Saduq.
23 Muharram
Allamah
Mulla Mahdi Naraqi Wafat
Tanggal
23 Muharram tahun 1209 Hijriah, Allamah Mulla Mahdi Naraqi, seorang cendikiawan
besar muslim, meninggal dunia. Beliau menyelesaikan pendidikan dasarnya di Iran
dan kemudian melanjutkan menuntut ilmu di kota Najaf, Irak. Setelah berhasil
menguasai berbagai bidang ilmu agama, Allamah Naraqi mengabdikan diri di bidang
pengajaran, penelitian, dan penulisan buku. Karya Allamah Naraqi yang
terpenting berjudul "Jami'us-Saadat" yang berisi pembahasan masalah
akhlak. Karya beliau lainnya berjudul "Aniisul Muwahhidin" yang
berisi masalah ushuluddin.
24 Muharram
Agha
Muhammad Shah Wafat
Tanggal
24 Muharram tahun 1354 Hijriah, Agha Muhammad Shah, seorang penyair dan penulis drama muslim terkemuka di India, meninggal
dunia. Agha Muhammad dilahirkan pada tahun 1296 Hijriah di kota Banares India
dan memulai pendidikannya dengan belajar membaca dan menghapal
Al-Quran. Ia kemudian mempelajari bahasa Arab dan Persia. Setelah itu, Agha
Muhammad Shah mulai menulis syair dan naskah drama. Karya drama pertamanya
berjudul Cahaya Cinta dan selama hidupnya, Agha Muhammad Shah menulis 36 naskah
drama.
25 Muharram
Imam
Sajjad Gugur Syahid
Tanggal
25 Muharram tahun 95 Hijriah, Imam Ali Zainal Abidin a.s., imam ke-empat kaum
muslimin dan generasi kedua keturunan Rasulullah SAWW, gugur syahid. Imam Ali
Zainal Abidin a.s. adalah putra dari Imam Husain a.s, cucu Rasulullah. Beliau
dikenal amat rajin beribadah dan bersujud di hadapan Allah, sehingga dijuluki
As-Sajjad. Imam Sajjad lahir tahun 38 Hijriah di Madinah. Pada tahun 63
Hijriah, Imam Sajjad turut menyertai ayah beliau yang berjuang melawan
kezaliman pemerintahan Yazid, di Padang Karbala. Atas kehendak Allah, saat itu
beliau jatuh sakit sehingga tidak bisa ikut bertempur. Setelah Imam Husain
gugur syahid, tampuk imamah diemban oleh Imam Sajjad.
Koran
Pertama Iran Terbit
Tanggal
25 Muharram tahun 1253 Hijriah, koran pertama di Iran diterbitkan dengan nama
Kaqhaz-e Akhbar. Suratkabar ini diterbitkan oleh Mirza Salih Shirazi dan
disebarluaskan di Teheran. Suratkabar Kaqhaz-e Akhbar terbit sebulan sekali dan
berisi berita-berita tentang berbagai kota di Iran, Arab, dan Turki.
Satu-satunya edisi yang masih tersisa dari koran ini disimpan di musium
Britania.
26 Muharram
Syaikh
Abdullah Tastari Meninggal
Tanggal
26 Muharram 1023 Hijriah, Syaikh Abdullah Tastari, seorang ulama terkemuka
Iran, meninggal dunia. Beliau menuntut ilmu-ilmu agama dari ulama-ulama
terkemuka pada zaman itu sampai akhirnya mencapai derajat mujtahid.
Beliau
kemudian mengajar di hauzah ilmiah kota Isfahan dan di antara murid-murid
beliau yang kelak menjadi ulama besar adalah Allamah Majlisi Awwal dan Mirza
Muhammad Naini. Syaikh Abdullah Tastari juga meninggalkan banyak karya
penulisan, di antaranya berjudul "Khaasul Quran" dan "Jaami'ul
Fawaid".
Mirza
Mohammad Hosein Lahir
Tanggal
26 Muharram 1298 H, Mirza Mohammad Hossein Adib Zadeh, seorang penyair Iran
terlahir ke dunia. Setelah mengenyam pendidikan dasar, Mirza Mohammad mulai
mempelajari bahasa dan sastra Arab. Setelah itu, dia lantas aktif melantunkan
syair. Karya-karya yang ditinggalkan Mirza Mohammad diantaranya adalah Divan-e
Ashar Adib-Zadeh, berisi kumpulan syair dan puisi bergaya ghazaliat, dan
Ganjine-e Adab, berisi kumpulan puisi pilihan para penyair kuno dan
kontemporer.
27 Muharram
Ayatullah
Hani Meninggal
Tanggal
27 Muharram 1306 Hijriah, Ayatullah Haji Mula Ali Kani, seorang ulama besar
muslim, meninggal dunia di kota Teheran. Beliau menuntut ilmu dari berbagai
ulama terkemuka di hauzah ilmiah kota Najaf, di antaranya Syaikh Murtadha
Ansari, sampai akhirnya mencapai derajat mujtahid. Kemudian, Ayatullah Kani
kembali ke Iran dan menjadi salah seorang ulama yang aktif berjuang melawan
kezaliman pemerintah. Beliau juga menulis banyak buku, di antaranya berjudul
"Al-Qadha wa Syahadat".
28 Muharram
Bagdad
Dikuasai Hulagu Khan
Tanggal
28 Muharam 656 Hijriah, kota Bagdad yang saat itu menjadi ibu kota pemerintahan
Dinasti Abbasiah, ditaklukkan oleh Hulagu Khan, pemimpin bangsa Mongol. Dalam
penaklukan itu, Khalifah Mu'tasham tewas dan menandai berakhirnya 500 tahun
masa pemerintahan Dinasti Abbasiah.
Dalam
serangan itu, pasukan Mongol melakukan pembunuhan massal dan penghancuran
terhadap rumah-rumah dan bangunan penting di kota Bagdad. Sebelum menaklukkan
Bagdad, pasukan Mongol juga menyerang sebagian kawasan di Iran dan melakukan
pembunuhan massal terhadap rakyat Iran.
29 Muharram
Mohammad
Herawi Meninggal Dunia
Tanggal
29 Muharram 903 H, Muhammad Herawi, sejarawan muslim asal kota Herat, meninggal
dunia. Beliau lahir ditengah keluarga terpandang di kota Balakh, Afghanistan
Utara. Namun, ia lebih banyak menghabiskan umurnya di kota Heart. Karena
ilmunya yang luar, Herawi mendapat perhatian khusus dari Amir Ali Shir, seorang
menteri Dinasti Gurkani yang sangat dikenal menghormati para ulama. Herawi
meninggalkan karya monumental, Tarikh Raudhoh As-Shofa, yang mengulas sejarah
umum dunia dari awal penciptaan alam hingga pada masanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar