Asal kelompok
jihadis ISIS terbentuk
Negara
Islam Irak dan Suriah ISIS (Islamic State of Iraq and Sham) merupakan kelompok Jihadis yang aktif di Irak
dan Suriah.
ISIS dibentuk pada April 2013 dan cikal bakalnya berasal dari al-Qaida di Irak (AQI), tetapi kemudian dibantah oleh al-Qaida. Kelompok ini menjadi kelompok jihad utama yang memerangi pasukan pemerintah di Suriah dan membangun kekuatan militer di Irak.
ISIS dibentuk pada April 2013 dan cikal bakalnya berasal dari al-Qaida di Irak (AQI), tetapi kemudian dibantah oleh al-Qaida. Kelompok ini menjadi kelompok jihad utama yang memerangi pasukan pemerintah di Suriah dan membangun kekuatan militer di Irak.
Huruf
"S" dalam singkatan ISIS berasal dari bahasa arab
"al-Sham", yang merujuk ke wilayah Damaskus (Suriah) dan Irak. Tetapi dalam konteks jihad
global disebut Levant yang merujuk kepada wilayah di Timur Tengah yang meliputi
Israel, Yordania, Lebanon, wilayah Palestina, dan juga wilayah Tenggara Turki. Jumlah mereka tidak diketahui
secara pasti, tetapi diperkirakan memiliki ribuan pejuang, termasuk jihadis
asing. Koresponden
BBC mengatakan tampaknya ISIS akan menjadi kelompok jihadis yang paling
berbahaya setelah al-Qaida.
Siapa Abu Bakr al-Baghdadi?
Organisasi
ini dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi. Hanya sedikit yang mengetahui tentang
dia, tetapi dia diyakini lahir di Samarra, bagian utara Baghdad, pada 1971 dan
bergabung dengan pemberontak yang merebak sesaat setelah Irak diinvasi oleh AS
pada 2003 lalu.
Pada
2010 dia menjadi pemimpin al-Qaida di Irak, salah satu kelompok yang kemudian
menjadi ISIS. Baghdadi
dikenal sebagai komandan perang dan ahli taktik, analis mengatakan hal itu yang
membuat ISIS menjadi menarik bagi para jihadis muda dibandigkan al-Qaeda, yang
dipimpin oleh Ayman al-Zawahiri, seorang teolog Islam.
Prof
Peter Neumann dari King's College London memperkirakan sekitar 80% pejuang
Barat di Suriah telah bergabung dengan kelompok ini. ISIS mengklaim memiliki pejuang
dari Inggris, Prancis, Jerman, dan negara Eropa lain, seperti AS, dunia Arab
dan negara Kaukakus.
Sumber dana
Tak
seperti pemberontak di Suriah, ISIS tampak akan mendirikan kekhalifahan Islam
di Suriah dan Irak. Kelompok
ini tampak berhasil membangun kekuatan militer. Pada 2013 lalu, mereka
menguasai Kota Raqqa di Suriah - yang merupakan ibukota provinsi pertama yang
dikuasai pemberontak. Juni 2014, ISIS juga menguasai Mosul, yang mengejutkan
dunia. AS mengatakan kejatuhan kota kedua terbesar di Irak merupakan ancaman
bagi wilayah tersebut. Kelompok
ini mengandalkan pendanaan dari individu kaya di negara-negara Arab, terutama
Kuwait dan Arab Saudi, yang mendukung pertempuran melawan Presiden Bashar
al-Assad. Saat
ini, ISIS disebutkan menguasai sejumlah ladang minyak di wilayah bagian timur
Suriah, yang dilaporkan menjual kembali pasokan minyak kepada pemerintah
Suriah. ISIS juga
disebutkan menjual benda-benda antik dari situs bersejarah.
Prof
Neumann yakin sebelum menguasai Mosul pada Juni lalu, ISIS telah memiliki dana
serta aset senilai US$900 juta dollar, yang kemudian meningkat menjadi US$2
milliar. Kelompok
itu disebutkan mengambil ratusan juta dollar dari bank sentral Irak di Mosul.
Dan keuangan mereka semakin besar jika dapat mengontrol ladang minyak di bagian
utara Irak. Kelompok
ini beroperasi secara terpisah dari kelompok jihad lain di Suriah, al-Nusra
Front, afiliasi resmi al-Qaeda di negara tersebut, dan memiliki hubungan yang
"tegang" dengan pemberontak lain. Baghdadi mencoba untuk
bergabung dengan al-Nusra, yang kemudian menolak tawaran tersebut. Sejak itu,
dua kelompok itu beroperasi secara terpisah. Zawahiri telah mendesak ISIS fokus
di Irak dan meninggalkan Suriah kepada al-Nusra, tetapi Baghdadi dan pejuangnya
menentang pimpinan al-Qaida. Di Suriah, ISIS menyerang pemberontak lain dan
melakukan kekerasan terhadap warga sipil pendukung opoisisi Suriah.
Allahu Akbar...!
Wallahu 'alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar