Renungan Kehidupan Kita
Saudaraku...,
Kita bangun tidur di waktu
subuh dan kemudian membasah wajah dengan air wudlu yang segar. Sesudah
melaksanakan sholat dan berdoa. Cobalah menghadap cermin di dinding. Di sana
kita mulai meneliti diri:
Lihatlah kepala kita!
Apakah ia sudah kita tundukkan, rukukkan dan
sujudkan dengan segenap kepasrahan seorang hamba fana tiada daya di hadapan
Allah Yang Maha Perkasa, atau ia tetap tengadah dengan segenap keangkuhan,
kecongkakan dan kesombongan seorang manusia di dalam pikirannya?
Lihatlah mata kita!
Apakah ia sudah kita gunakan untuk menatap
keindahan dan keagungan ciptaan-ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, atau kita
gunakan untuk melihat segala pemandangan dan kemaksiatan yang dilarang?
Saudaraku...,
Lihatlah telinga Kita!
Apakah ia sudah kita gunakan untuk
mendengarkan suara adzan, bacaan Al Qur’an, seruan kebaikan, atau kita gunakan
buat mendengarkan suara-suara yang sia-sia tiada bermakna?
Saudaraku...,
Lihatlah Hidung Kita!
Apakah sudah kita gunakan untuk mencium
sajadah yang terhampar di tempat sholat, mencium istri, suami dan anak-anak
tercinta serta mencium kepala anak-anak papa yang kehilangan cinta bunda dan
ayahnya?
Lihatlah Mulut Kita!
Apakah sudah kita gunakan untuk mengatakan
kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat bermanfaat serta kata-kata bermakna
atau kita gunakan untuk mengatakan kata-kata tak berguna dan berbisa,
mengeluarkan tahafaul lisan alias penyakit lisan seperti: berghibah, memfitnah,
mengadu domba, berdusta bahkan menyakiti hati sesama?
Saudaraku...,
Lihatlah Tangan Kita!
Apakah sudah kita gunakan buat bersedekah,
membantu sesama yang kena musibah, mencipta karya-karya yang berguna atau kita
gunakan untuk mencuri, korupsi, menzalimi orang lain serta merampas hak-hak
serta harta-harta orang yang tak berdaya?
Lihatlah Kaki Kita!
Apakah sudah kita gunakan untuk melangkah ke
tempat ibadah, ke tempat menuntut ilmu bermutu, ke tempat-tempat pengajian yang
kian mendekatkan perasaan kepada Allah Yang Maha Penyayang atau kita gunakan
untuk melangkah ke tempat maksiat dan kejahatan?
Saudaraku...,
Lihatlah Dada Kita!
Apakah di dalamnya tersimpan perasaan yang
lapang, sabar, tawakal dan keikhlasan serta perasaan selalu bersyukur kepada
Allah Yang Maha Bijaksana, atau di dalamnya tertanam ladang jiwa yang tumbuh
subur daun-daun takabur, biji-biji bakhil, benih iri hati dan dengki serta
pepohonan berbuah riya?
Saudaraku...,
Lihatlah Diri Kita!
Apakah kita sering tadabur, Tafakur dan selalu
bersyukur pada karunia yang kita terima dari Allah Yang Maha Perkasa? Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar